Langsung ke konten utama

Pembelajaran Mendalam (Deep Learning)

PEMBELAJARAN MENDALAM (DEEP LEARNING)

Dalam era digital yang serba cepat ini, istilah seperti artificial intelligence (AI), machine learning, dan deep learning semakin sering kita dengar. Tapi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan pembelajaran dalam (deep learning)? Dan mengapa konsep ini menjadi begitu penting dalam perkembangan teknologi saat ini? Apa Itu Pembelajaran Dalam? Pembelajaran dalam atau deep learning adalah salah satu cabang dari machine learning (pembelajaran mesin), yang menggunakan struktur jaringan saraf tiruan (artificial neural networks) untuk meniru cara kerja otak manusia dalam memproses informasi. Pendekatan ini memungkinkan komputer untuk belajar langsung dari data dalam jumlah besar, tanpa perlu diberi instruksi secara eksplisit. Jika pembelajaran mesin ibarat mengajarkan komputer dengan rumus, maka pembelajaran dalam adalah mengajarkan komputer untuk belajar sendiri dari pengalaman, layaknya manusia yang belajar dari pengamatan dan pengalaman berulang. Bagaimana Cara Kerja Deep Learning? Deep learn...

LANGKAH-LANGKAH PERUMUSAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

LANGKAH-LANGKAH PERUMUSAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan indikator pencapaian kompetensi  (IPK) yaitu :

  1. Penanda Pencapaian kompetensi diformulasikan bersumber dari Kompetensi Dasar.
  2. Memakai bahasa yang singkat, jelas, mudah dimengerti serta tidak bermakna ganda.
  3. Memakai kata kerja operasional( Taksonomi Bloom ataupun Anderson) yang dapat diukur.
  4. Hanya memiliki satu aksi sehingga pengukuran mudah serta jelas.
  5. Mencermati ciri mata pelajaran, kemampuan peserta didik, lingkungan sekolah ataupun luar sekolah.

Fungsi Perumusan IPK 

Peran IPK sangat strategis, oleh karenanya setiap guru wajib memahami dengan baik fungsi IPK. Perihal ini berarti supaya guru dapat merancang aktivitas pembelajaran dengan baik dan dapat terfokus pada tujuan dan indikator yang telah ditetapkan. Berikut ini beberapa fungsi perumusan IPK :

Sebagai Panduan Mendesain Pembelajaran

Pendidikan yang baik serta efisien bila memiliki dasar capaian peserta didik yang hendak dievaluasi dengan jelas. IPK ialah pedoman yang pas serta jelas dan dapat dipastikan( desain) strategi serta metode pendidikan yang pas. Dengan kata lain, pemilihan desain pendidikan hendak efisien bila guru menguasai dengan benar indikator- indikator yang telah dibuat. Sehingga desain pendidikan dapat terfokus pada kompetensi apa yang hendak dicapai oleh peserta didik melalaui indikator pencapaian kompetensi.

Sebagai Pedoman Pengembangan Materi Ajar

Dengan adanya indikator, hingga materi pembelajaran bisa kita atur cocok dengan capaian kompetensi yang hendak diraih oleh peserta didik. Materi pendidikan hendak lebih terfokus serta terencana bersumber pada kepribadian peserta didik, area belajar, dan ciri materi pendidikan itu sendiri

Sebagai Pedoman Pelaksanaan Evaluasi Belajar

 

Instrumen evaluasi pembelajaran harus mengacu pada indikator. Sehingga akan terjadi keserasian antara materi yang diajarkan dengan penilaian yang dilakukan. Sehingga dapat meminimalisir kekecewaan siswa, jika soal yang diberikan tidak sesuai dengan yang diajarkan selama proses pembelajaran. Apa yang diajarkan itulah yang akan diuji. Dan dasar pembuatan soal evaluasi adalah indikator yang sudah dibuat sejak awal proses pembelajaran.

 

Mekanisme Perumusan Indikator Pencapaian Kurikulum (IPK)

 

Berikut ini mekanisme perumusan IPK :

1. Menganalisis Tingkat Kompetensi KI dan KD

Langkah pertama dalam merumuskan indikator pencapaian kompetensi adalah menganalisis tingkat kompetensi yang ada pada KI dan KD. Tingkat kompetensi dapat dilihat dari kata kerja operasional yang digunakan dalam pernyataan KI dan KD. Tingkat kompetensi dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu tingkat pengetahuan, proses dan aplikasi. Hal ini juga dapat dikatakan sebagai tingkat berpikir yang diinginkan dalam KI KD. Tingkat pengetahuan tentunya lebih rendah dari tingkat proses. Level proses tentunya lebih rendah dari level implementasi.

Ketiga level kompetensi tersebut biasa disebut sebagai level 1, level 2 dan level 4 dalam taksonomi Bloom dan Anderson. Oleh karena itu, pemahaman tentang penggunaan kata kerja operasional (KKO) sangat penting. Untuk mengidentifikasi tingkat berpikir yang diinginkan dalam pembelajaran KD. Karena akan terkait dengan perumusan indikator pencapaian kompetensi.

Selain tingkat kompetensi, penggunaan kata kerja operasional juga menekankan pada aspek yang diinginkan, yang meliputi pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan keterampilan (psikomotor). Dalam perumusan kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) akan dibagi menjadi aspek pengetahuan dan keterampilan. Karena sudah terbagi, seharusnya tidak menjadi masalah untuk menentukan indikator pencapaian kompetensi suatu kompetensi dasar (KD). Langkah utama adalah memahami KKO yang digunakan dalam KD.

 

2. Mengidentifikasi Karakteristik Mata Pelajaran, Peserta Didik dan Sekolah.

Pengembangan IPK memperhatikan karakteristik mata pelajaran, siswa, dan sekolah karena IPK menjadi acuan dalam penilaian. Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik tertentu yang membedakannya dengan mata pelajaran lainnya. Perbedaan tersebut menjadi pertimbangan penting dalam mengembangkan IPK. Karakteristik mata pelajaran bahasa dan matematika tentunya sangat berbeda. Bahasa lebih dominan dalam aspek menyimak, membaca, berbicara. Sedangkan Matematika dominan dalam aspek analisis logika.

Mengembangkan IPK membutuhkan informasi tentang karakteristik peserta yang unik dan beragam. Siswa memiliki keragaman dalam kecerdasan dan gaya belajar. Oleh karena itu, IPK harus mampu mengakomodir keragaman tersebut. Karakteristik sekolah dan daerah menjadi acuan dalam mengembangkan IPK karena target pencapaian sekolah tidak sama. Sekolah kategori tertentu yang melebihi standar minimum dapat mengembangkan IPK yang lebih tinggi. Selain geografi dan fasilitas, input juga mempengaruhi IPK. Tingkat berpikir siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor, sehingga penentuan indikator pencapaian kompetensi juga memerlukan pertimbangan hal semacam ini.

 

3.Menganalisis Kebutuhan dan Potensi Peserta Didik, Sekolah dan Daerah

Penyelenggaraan pendidikan diharapkan dapat melayani kebutuhan peserta didik, lingkungan, dan mengembangkan potensi peserta didik secara optimal. Siswa berhak memperoleh pendidikan sesuai dengan potensi dan kecepatan belajarnya, termasuk tingkat potensi yang telah dicapainya. Oleh karena itu, rumusan indikator pencapaian dapat memilih kata kerja operasional yang dapat meningkatkan daya nalar dan kinerja siswa. Sehingga pada akhirnya potensi mahasiswa dapat tergali melalui perumusan IPK yang tepat.

Demikian juga dalam mengembangkan IPK perlu juga mempertimbangkan potensi sekolah dan daerah. Hal ini dapat dijadikan bahan analisis dan evaluasi sekolah untuk meningkatkan kinerja sekolah melalui pemilihan indikator pencapaian kompetensi siswa. Hasil perumusan indikator pencapaian kompetensi, jika dilaporkan dan dicatat dengan baik untuk setiap mata pelajaran, dapat digunakan sebagai bahan refleksi bagi sekolah untuk perbaikan di masa mendatang.

 

4. Merumuskan Indikator

Contoh perumusan indikator pencapain kompetensi (IPK)

 Muatan Bahasa Indonesia.



Sumber:https://tamadhistira.com/administrasi-belajar/cara-merumuskan-indikator-pencapaian-kompeteunsi/y

https://www.youtube.com/watch?v=0ZsHvIbUATk

https://www.youtube.com/watch?v=G9ZjMFDfaTo

https://www.youtube.com/watch?v=XagR4ZkR-WY

Baca juga : https://lpmpjatim.kemdikbud.go.id/site/detailpost/memahami-perumusan-indikator-ipk

Baca juga : 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LANGKAH-LANGKAH PERUMUSAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

LANGKAH-LANGKAH PERUMUSAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan indikator pencapaian kompetensi  (IPK) yaitu : Penanda Pencapaian kompetensi diformulasikan bersumber dari Kompetensi Dasar. Memakai bahasa yang singkat, jelas, mudah dimengerti serta tidak bermakna ganda. Memakai kata kerja operasional( Taksonomi Bloom ataupun Anderson) yang dapat diukur. Hanya memiliki satu aksi sehingga pengukuran mudah serta jelas. Mencermati ciri mata pelajaran, kemampuan peserta didik, lingkungan sekolah ataupun luar sekolah. Fungsi Perumusan IPK   Peran IPK sangat strategis, oleh karenanya setiap guru wajib memahami dengan baik fungsi IPK. Perihal ini berarti supaya guru dapat merancang aktivitas pembelajaran dengan baik dan dapat terfokus pada tujuan dan indikator yang telah ditetapkan. Berikut ini beberapa fungsi perumusan IPK : Sebagai Panduan Mendesain Pembelajaran Pendidikan yang baik serta efisien bila memiliki dasar capaian peserta ...

DAMPAK COVID-19 _ UJIAN SEKOLAH (US) TINGKAT SEKOLAH DASAR BERBASIS ANDROID

S eiring dengan perkembangan zaman, Ujian Sekolah pada Tahun 2021 di tingkat Sekolah Dasar juga sudah diterapkan Ujian Sekolah Berbasis Komputer (USBK).  Sebagai contoh di kecamatan Oba Tengah Kota Tidore Kepulauan Provinsi Maluku Utara rencana pelaksanaan Ujian Sekolah Berbasis Komputer (USBK) pada tanggal 5 April 2021 nanti akan menggunakan Android . Hal ini disebabkan karena jumlah sarana pendukung seperti laptop milik sekolah belum memadai.   Dengan tetap mematuhi protokol Covid-19 hal-hal yang telah disiapkan antara lain : Daftar hadir berbasis online yaitu dengan menggunakan layanan Zohoform. Menyusun Soal USBK dengan memanfaatkan layanan Googleform. berikut ini kami sajikan  hasil latihan USBK di tingkat kecamatan Oba Tengah Kota Tidore Kepulauan Provinsi Maluku Utara . Daftar hadir berbasis online yaitu dengan menggunakan layanan Zohoform.

12 Perangkat Pembelajaran, Urutan Perangkat Pembelajaran serta Penjelasannya

Pengertian Perangkat Pembelajaran Perangkat ialah beberapa alat, media, bahan, atau petunjuk yang difungsikan dalam kegiatan pembelajaran agar tercapai tujuan tertentu sesuai yang diinginkan. Pembelajaran ialah kegiatan bekerja sama antara pendidik dengan peserta didik dengan menggunakan potensi yang berasal dari dalam diri peserta didik. Potensi peserta didik tersebut dapat berupa minat, bakat, dan kemampuan dasar yang mencakup gaya belajar . Ada juga potensi yang berasal dari luar diri peserta didik seperti lingkungan, sarana, dan sumber belajar. Hal ini dimaksudkan agar dapat mencapai suatu tujuan belajar tertentu. Jadi dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran ialah rangkaian suatu media ataupun sarana yang nantinya akan difungsikan serta disiapkan oleh pendidik dan peserta didik dalam kegiatan belajar di kelas. Sedangkan pengembangan perangkat pembelajaran merupakan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dengan tujuan untuk menghasilkan dan menciptakan suatu perangkat pembel...